Selasa, 23 April 2013

zat pengawet formalin


    Formalin adalah larutan tak berwarna, mudah larutdalam air, mudah menguap, dan mempunyai bau yang tajam. Di dalam formalin terkandung sekitar 37 % formaldehid dalam air. Biasanya ditambah metanol hingga 15 % sebagai pengawet. Formalin termasuk golongan aldehida suku pertama denganrumus kimia ; H-CH=O. Formalin mempunyai banyak nama kimiadiantaranya adalah : Formol, Methylene aldehyde, Paraforin, Morbicid,Oxomethane, Polyoxymethylene glycols, Methanal, Formoform,Superlysoform, Formic aldehyde, Formalith, Tetraoxymethylene, Methyloxide, Karsan, Trioxane, Oxymethylene dan Methyleneglycol.



Kegunaan formalin


       Penggunaan formalin yang benar :

  1. Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih : lantai, kapal, gudang, dan pakaian.
  2. Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain.
  3. Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca, dan bahanpeledak.
  4. Dalam dunia fotografi biasanya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas.
  5. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
  6. Bahan untuk pembuatan produk parfum.
  7. Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.
  8. Pencegah korosi untuk sumur minyak.
  9. Bahan untuk insulasi busa.
  10. Bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood).
  11. Cairan pembalsam ( pengawet mayat ).
  12. Dalam konsentrasi yang sangat kecil ( < 1% ) digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pemcuci piring, pelembut, perawat sepatu, sampo mobil, lilin dan pembersih karpet.

Penggunaan formalin yang salah :


Penggunaan Formalin yang salah adalah hal yang sangat disesalkan. Melalui sejumlah survey dan pemeriksaan laboratorium, ditemukan sejumlah produk pangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet. Praktek yang salah seperti ini dilakukan oleh produsen atau pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh produk yang sering diketahui mengandung formalin misalnya:

  1. Ikan segar : Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua (bukan merah segar), awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.
  2. Ayam potong : Ayam yang sudah dipotong berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk.
  3. Mie basah : Mie basah yang awet sampai beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin.
  4. Tahu : Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet beberapa hari dan tidak mudah basi

Ciri-ciri produk pangan yang mengandung formalin

            Seperti telah dipaparkan di muka, bahwa terdapat sejumlah produk yang secara sengaja ditambahkan formalin sebagai pengawet. Untuk memastikan apakah sebuah produk pangan mengandung formalin atau tidak memang dibutuhkan uji laboratorium. Kita sebaiknya berhati-hati bila menjumpai produk pangan yang mempunyai ciri sebagai berikut:

  1. Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur / rusak / busuk sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius), terlampau keras, namun tidak padat, bau agak mengengat;
  2. Mie basah yang awet beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius), bau agak menyengat, tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal;
  3. Ayam berformalin tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar 25 derajat Celsius, teksturnya kencang dan bau formalin tercium.
  4. Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua bukan merah segar, awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk; tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius); bau menyengat;
  5. Baso yang tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius), teksturnya sangat kenyal;
  6. Ikan asin yang tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius), bersih cerah, tidak berbau khas ikan asin, Tidak dihinggapi lalat di area berlalat.

Bahaya penggunaan formalin untuk tubuh  


Formalin merupakan zat toksik dan sangat iritatif untuk kulit dan mata. Formalin bagi tubuh manusia diketahui sebagau zat beracun, karsinogen (penyebab kanker), mutagen (menyebabkan perubahan sel, jaringan tubuh), korosif dan iritatif. Uap dari formalin sendiri sangat bebahaya jika terhirup oleh pernafasan dan juga sangat berbahaya dan iritatif jika tertelan manusia. Untuk mata, seberapa encerpun formalin ini tetap iritatif. Jika tertelan maka seseorang tersebut harus segera diminumkan air banyak-banyak dan segera diminta untuk memuntahkan isi lambungnya.

Dampak buruk bagi kesehatan pada seseorang yang terpapar dengan formalin dapat terjadi akibat paparan akut atau paparan yang langsung kronik (bertahun-tahun), antara lain sakit kepala, radang hidung kronis (rhinitis), mual-mual, gangguan pernafasan baik berupa batuk kronis atau sesak nafas kronis. Formalin juga dapat merusak persyarafan tubuh manusia dan dikenal dengansebagai zat yang bersifat beracun untuk persyarafan tubuh kita (neurotoksik). Gangguan pada persyarafan berupa susah tidur, sensitive, mudah lupa, sulit berkonsentrasi. Pada wanita akan menyebabkan ganguan menstruasi dan infertilas. Formalin juga dapat diserap oleh kulit dan seperti telah disebutkan diatas juga dapat terhirup oleh pernafasan kita. Oleh karena itu dengan kontak langsung dengan zat tersebut tanpa menelannya juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Penggunaan formalin jangka panjang pada manusia dapat menyebabkan kanker mulut dan tenggorokan. Bahkan pada penelitian binatang menyebabkan kanker kulit dan kanker paru.



Cara menyikapi dan menanggulangi bahaya formalin

Isu adanya formalin yang terdapat dalam bahan makanan dan alat makan sehari-hari ini memang harus diwaspadai. Tetapi sebaiknya tidak mensikapi secara berlebihan. Bukan berarti kita harus sama sekali tidak makan tahu, bakso, mi basah atau ikan asin. Atau kita tidak harus menghindari bahan plastik atau melamin untuk alat makan kita. Karena tidak semua bahan makanan atau alat makan tersebut mengandung formalin. Yang penting konsumen harus jeli dengan memperhatikan kualitas makanan dan alat makan yang dibeli atau dipakai.
Pencegahan paparan langsung terhadap formalin harus dilakukan, khususnya bagi pekerja industri yang memakai bahan formalin. Agar tidak terhirup gunakan alat pelindung pernafasan, seperti masker, kain dan alat lainnya yang dapat mencegah kemungkinan masuknya formalin kedalam hidung atau mulut. Lengkapi sistem ventilasi dengan penghisap udara (exhaust fan) yang tahan ledakan. Gunakan pelindung mata atau kacamata pengamanyang tahan terhadap percikan. Sediakan kran air untuk mencuci mata ditempat kerja yang berguna apabila terjadi kecelakaan darurat. Pencegahan paparan pada kulit sebaiknya menggunakan sarung tangan dan pakaian pelindung bahan kimia yang tahan terhadap bahan kimia. Hindari makan, minum dan merokok selama bekerja atau cuci tangan sebelum makan. Meskipun dampaknya sangat berbahaya jika terakumulasi didalam tubuh, sangat tidak bijaksana jika melarang penggunaan formalin. Banyak industri memerlukan formalin sehingga harus bijaksana dalam menggunakannya.


Kamis, 18 April 2013



Perencanaan industri Minyak Kayu Putih

Minyak kayu putih (cajuput oil, oleum-melaleuca-cajeputi, atau oleum cajeputi) dihasilkan dari hasil penyulingan daun dan ranting kayu putih (M. leucadendra). Minyak atsiri ini dipakai sebagai minyak pengobatan, dapat dikonsumsi per oral (diminum) atau, lebih umum, dibalurkan ke bagian tubuh. Khasiatnya adalah sebagai penghangat tubuh, pelemas otot, dan mencegah perut kembung. 
Bahan baku minyak kayu putih

Manfaat minyak kayu putih:
  •  Mengobati Penyakit Kulit: Minyak kayu putih termasuk pewangi alami terbaik yang bisa membantu penyembuhan penyakit kulit, seperti luka pada vagina atau infeksi kulit. Selain itu, minyak kayu putih bisa mengobati luka yang bernanah.
  • ·Merilekskan Tubuh: Sebagai obat analgesik alami, minyak yang mempunyai aroma khas ini dapat mengurangi nyeri sendi, merilekskan pikiran, serta tubuh Anda. Jika Anda sedang banyak masalah, coba berendam dalam air panas yang ditetesi minyak kayu putih beraroma lavender. Cara ini akan membuat tubuh dan pikiran terasa ringan.
  • Menghaluskan Kulit: Anda bisa memijat dengan minyak kayu putih supaya kulit lebih halus. Selain halus, minyak ini dapat menghilangkan flek atau tanda pada kulit. Untuk bahu dan punggung, pijat dengan minyak kayu putih yang mengandung vitamin E karena bisa memudahkan Anda saat memijat.
  • Anti-Bakteri: Pakai minyak kayu putih setelah mencukur bulu yang tumbuh di atas permukaan kulit Anda. Minyak kayu putih dapat menenangkan kulit serta mencegah datangnya bakteri, virus, dan jamur. Di samping itu, minyak tersebut bisa mengobati infeksi kulit serius seperti candidiasis (biasa hidup di rongga mulut, vagina, dan usus).
  • ·Perawatan Kulit: Minyak kayu putih bisa membuat kulit lebih halus dan lembut. Coba campurkan beberapa tetes minyak kayu putih dengan krim untuk scrub. Lakukan perawatan ini secara teratur kalau ingin mendapatkan hasil yang maksimal.
Produksi
  • Kapasitas Produksi : 18 ton bahan siap suling per hari
  • Rendemen : 0,8 – 1 %
  • Lama Proses Produksi 1 siklus Penyulingan : 6 – 8 Jam
  • Metode destilasi yang digunakan : destilasi uap
  • Bahan bakar berasal dari limbah daun kayu putih proses penyulingan sebelumnya 

Bahan baku
  • Bahan baku berupa daun kayu putih diperoleh dari pohon kayu putih yang minimal  umurnya 2 tahun dan pada pohon yang sama dipanen kembali setelah 1 tahun. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong rantingnya dan waktu pemotongan dilaksanakan pada pagi hari, hal ini untuk menjaga agar tidak terlalu lama terpapar matahari yang dapat menyebabkan menguapkan kandugan minyak.
  • Perlakuan terhadap bahan baku sebelum proses penyulingan adalah dengan diangin angin selama 3 hari.
Proses produksi
  • Setelah kering angin bahan baku dimasukkan ke dalam ketel kukus
  • Sistem kukus atau sistem uap tidak lansung ini biasa digunakan untuk menyuling daun. Dengan sistem ini bahan baku tidak langsung terkena air sehingga limbahnya kering dan dapat digunakan sebagai bahan bakar
  • Ketel bahan baku ini dipanasi oleh uap yang berasal dari ketel air  (boiler) yang dipanaskan secara langsung menggunakan bahan bakar
  • Air dari sumber air setelah ditreatment  dialirkan kedalam boiler kemudian dipanaskan dan uapnya digunakan untuk  memanaskan bahan baku dan mengambil menyak dalam bentuk uap yang bercampur dengan uap air dari boiler
  • Selanjutnya uap air dan uap minyak masuk kedalam kondensor (pipa spiral yang direndam air) untuk diembunkan menjadiminyak bercampur air dan selanjutnya masuk keseparator yang berfungsi memisahkan air dari minyak.
Kendala produksi
  • Adanya ketergantungan pada sumber daya listrik karena hampir seluruh mesin yang ada menggunakan tenaga listrik
  • Pada musim penghujan kesulitan mengangkut dan menyimpan bahan baku
  • Air yang digunakan selama proses produksi banyak mengandung zat kapur sehingga menyebabkan adanya endapan dalam pipa yang semakin menumpuk dan dikhawatirkan akan menyumbat pipa yg instalasi peralatan proses produksi.
Ada 2 kemungkinan segmen pasar yang jadikan tujuan pasar, yakni :
  1. Pasar ekspor, sebagai bahan baku industri dengan pengolahan spesial sebagai bahan 1/2 lantas, dan
  2. Pasar lokal, dengan product akhir, di mana perusahaan mesti lakukan sistem penciptaan nilai makin terlebih dulu.