Kamis, 18 April 2013



Perencanaan industri Minyak Kayu Putih

Minyak kayu putih (cajuput oil, oleum-melaleuca-cajeputi, atau oleum cajeputi) dihasilkan dari hasil penyulingan daun dan ranting kayu putih (M. leucadendra). Minyak atsiri ini dipakai sebagai minyak pengobatan, dapat dikonsumsi per oral (diminum) atau, lebih umum, dibalurkan ke bagian tubuh. Khasiatnya adalah sebagai penghangat tubuh, pelemas otot, dan mencegah perut kembung.
Manfaat minyak kayu putih:

  • Mengobati Penyakit Kulit : Minyak kayu putih termasuk pewangi alami terbaik yang bisa membantu penyembuhan penyakit kulit, seperti luka pada vagina atau infeksi kulit. Selain itu, minyak kayu putih bisa mengobati luka yang bernanah.
  • Merilekskan Tubuh : sebagai obat analgesik alami, minyak yang mempunyai aroma khas ini dapat mengurangi nyeri sendi, merilekskan pikiran, serta tubuh Anda. Jika Anda sedang banyak masalah, coba berendam dalam air panas yang ditetesi minyak kayu putih beraroma lavender. Cara ini akan membuat tubuh dan pikiran terasa ringan.

  • Menghaluskan Kulit: anda bisa memijat dengan minyak kayu putih supaya kulit lebih halus. Selain halus, minyak ini dapat menghilangkan flek atau tanda pada kulit. Untuk bahu dan punggung, pijat dengan minyak kayu putih yang mengandung vitamin E karena bisa memudahkan Anda saat memijat.

  • Anti-Bakteri: Pakai minyak kayu putih setelah mencukur bulu yang tumbuh di atas permukaan kulit Anda. Minyak kayu putih dapat menenangkan kulit serta mencegah datangnya bakteri, virus, dan jamur. Di samping itu, minyak tersebut bisa mengobati infeksi kulit serius seperti candidiasis (biasa hidup di rongga mulut, vagina, dan usus).

  • Perawatan Kulit: Minyak kayu putih bisa membuat kulit lebih halus dan lembut. Coba campurkan beberapa tetes minyak kayu putih dengan krim untuk scrub. Lakukan perawatan ini secara teratur kalau ingin mendapatkan hasil yang maksimal. 
 
Produksi
  • Kapasitas Produksi : 18 ton bahan siap suling per hari
  • Rendemen : 0,8 – 1 %
  • Lama Proses Produksi 1 siklus Penyulingan : 6 – 8 Jam
  • Metode destilasi yang digunakan : destilasi uap
  • Bahan bakar berasal dari limbah daun kayu putih proses penyulingan sebelumnya 

Bahan baku
  • Bahan baku berupa daun kayu putih diperoleh dari pohon kayu putih yang minimal  umurnya 2 tahun dan pada pohon yang sama dipanen kembali setelah 1 tahun. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong rantingnya dan waktu pemotongan dilaksanakan pada pagi hari, hal ini untuk menjaga agar tidak terlalu lama terpapar matahari yang dapat menyebabkan menguapkan kandugan minyak.
  • Perlakuan terhadap bahan baku sebelum proses penyulingan adalah dengan diangin angin selama 3 hari.
Proses produksi
  • Setelah kering angin bahan baku dimasukkan ke dalam ketel kukus
  • Sistem kukus atau sistem uap tidak lansung ini biasa digunakan untuk menyuling daun. Dengan sistem ini bahan baku tidak langsung terkena air sehingga limbahnya kering dan dapat digunakan sebagai bahan bakar
  • Ketel bahan baku ini dipanasi oleh uap yang berasal dari ketel air  (boiler) yang dipanaskan secara langsung menggunakan bahan bakar
  • Air dari sumber air setelah ditreatment  dialirkan kedalam boiler kemudian dipanaskan dan uapnya digunakan untuk  memanaskan bahan baku dan mengambil menyak dalam bentuk uap yang bercampur dengan uap air dari boiler
  • Selanjutnya uap air dan uap minyak masuk kedalam kondensor (pipa spiral yang direndam air) untuk diembunkan menjadiminyak bercampur air dan selanjutnya masuk keseparator yang berfungsi memisahkan air dari minyak.

Kendala produksi
  • Adanya ketergantungan pada sumber daya listrik karena hampir seluruh mesin yang ada menggunakan tenaga listrik
  • Pada musim penghujan kesulitan mengangkut dan menyimpan bahan baku
  • Air yang digunakan selama proses produksi banyak mengandung zat kapur sehingga menyebabkan adanya endapan dalam pipa yang semakin menumpuk dan dikhawatirkan akan menyumbat pipa yg instalasi peralatan proses produksi.
Ada 2 kemungkinan segmen pasar yang jadikan tujuan pasar, yakni :
  1. Pasar ekspor, sebagai bahan baku industri dengan pengolahan spesial sebagai bahan 1/2 lantas, dan
  2. Pasar lokal, dengan product akhir, di mana perusahaan mesti lakukan sistem penciptaan nilai makin terlebih dulu.


 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar